Perkembangan TI

On Minggu, 05 September 2010 0 komentar

Hahay....

Makasih sudah mampir lagi ke blog saya,, waduh hampir lupa buat tugas td... Untung aja ada yang ingetin,,
Langsung ja buru-buru ke warnet takut kemaleman,, BTW thanks buat temen aku yang udah ingetin..

Langsung aja ke materi :)

Pada minggu ketiga ini, dosen PTI-ku membahas dari sejarah TI, perkembangan TI dari eranya firaun sampai era internet sekarang sampai klasifikasi dari komputer.

Pada dasarnya sejarah perkembangan TI itu dibagi menjadi tiga menurut bagaimana alat itu bekerja,, dari manual (menggunakan tenaga manusia), mekanis (menggunakan alat yang digerakkan tangan manusia), sampai dengan elektronis (tanpa campu tangan manusia dapat bekerja).

Dari Perkembangannya komputer manual ditemukan dari jaman Purba sampai kira-kira abad 18, komputer pada masa itu secara manual dioperasikan keseluruhannya menggunkan tangan dan tenaga dari manusia, setelah itu pada tahun 1672 Blaise Pascal menemukan komputer mekanis pertama yang digunakan untuk melakukan perhitungan dasar matematika. Lalu pada tahun 1830 Charles Babbage menemukan alat hitung untuk mencari diferensial dan analytical.

Pada akhirnya, komputer elektronis pertama ditemukan..
Perkembangan komputer elektronis dibedakan menjadi 4 generasi, yaitu:
1. Generasi I
    Ciri utamanya menggunakan Tabung Hampa.
2. Generasi II
    Komputer yang pertama kali menggunakan transistor.
3. Generasi III
    Komputer yang pertama kali menggunakan mikroprocessor.
4. Generasi IV
    Komputer dengan sirkuit yang menjadi semakin kecil dan berjumlah semakin banyak. Didalam generasi ini
    ada generasi ke V an VI yang membedakan jumlah sirkuit dan komponennya yang semakin kecil.

Sedangkan klasifikasi komputer dibedakan menjadi Supercomputer, Mainframe, Workstation, Microcomputer, dan Microcontroller. Perbedaannya komputer ini berada pada kegunaan dan besar dari komputernya. Dalam klasifikasi ini semakin besar komputernya maka semakin kompleks juga kegunaannya.


Sekian saja rangkuman dari saja, berhubung tubuh masih lelah habis mudik. Kesimpulannya adalah komputer dari generasi ke generasi semakin maju dan mudah digunakan. Karena itu kita harus selalu mengikuti perkembangan dari TI agar kita tidak ketinggalan dalam hal teknologi..

Data, Informasi, dan TI

On Minggu, 29 Agustus 2010 0 komentar

 Makasih dah mau mampir ke blog saya gan,,

 Tidak terasa sudah 2 minggu masuk kuliah dan 2 kali ini ketemu Mr. Didik ;). Minggu lalu Mr. Didik membahas tentang silabus mata kuliahnya, yaitu mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi.
 Nah, minggu ini Mr. Didik membahas apa sih Teknologi Informasi?? n apa sih Komponen - komponen dari Teknologi Informasi.
 Dalam tulisan kali ini, saya ingin sedikit menjelaskan kembali tentang apa saja yang dibahas minggu ini.

 Sebelum kita menginjak tentang apa itu teknologi informasi, kita harus memahami apa itu data, jenis data, dan informasi.
 Nah sebenarnya apa sih itu data, sebenarnya apa yang dimaksud data itu banyak berada disekitar kita tiap harinya, kita tiap hari bahkan tiap jam ataupun setiap saat berinteraksi dengan data.
 Dalam bahasa keseharian data itu merupakan sebuah fakta, fakta yang ada disekitar kita itu merupakan sebuah data, namun hanya fakta-fakta yang belum diproses atau belum dimanipulasi yang hanya dapat disebut dengan data atau bahasa kerennya (raw material).
 Ini dia nih jenis - jenis data:
 - Audio
 - Teks
 - Video
 - Gambar
 - Dan masih banyak lagi...

 Sekarang, apa sih informasi. Dari dari atas kita tahu kalau data itu fakta yang belum mengalami proses atau manipulasi.
 Maka dari itu kita bisa menarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan sebuah fakta yang sudah mengalami proses atau manipulasi.
 Misal kita mempunyai data-data sebagai berikut:

 209533421951 Nama NIM PTI 2009 YOGI TRI WASONO OFF C

 Diatas merupakan data-data yang belum diolah, setelah mengalami proses manipulasi menjadi:

 Nama : YOGI TRI WASONO
 NIM  : 209533421951
 OFF  : C / PTI 2009
 
Lalu, setelah kita sudah mengetahui tentang Data dan Informasi. Maka kita dapat mengetahui apa itu Teknologi Informasi yang merupakan gabungan dari kata Teknologi dan Informasi yang pengertiannya menjadi Suatu teknologi yang menggunakan peralatan elektronik untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan segala informasi.

Dari pengertian diatas TI merupakan suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat, karena dengan itu kita yang ada dipelosok sekalipun dapat mengetahui perkembangan zaman dengan mudahnya atau ini juga disebut globalisasi karena informasi dari suatu tempat dapat dengan cepat menyebar keseluruh pelosok dunia.
Tapi TI tidak dapat begitu berjalan tanpa adanya komponen-komponen yang mendukungnya yaitu Hardware, Software, dan Brainware. TI juga dapat diapklikasikan di segala bidang bahkan sekarang TI sudah merambah ke Kedokteran, Industri, dll.

Nah, itulah materi yang sudah saya dapat. 
Semoga bermanfaat bagi yang sudah membaca, jangan lupa komennya yah..
Dan juga share pengalaman agan-agan tentan TI disini..

Tentara Wanita Israel

On Senin, 23 Agustus 2010 0 komentar

Israeli Girl Army
Setelah dihebohkan oleh sebuah foto di Facebook yang menggambarkan seorang tentara perempuan Israel membelakangi beberapa pria Palestina yang ditahan dengan mata terikat, kini dua perempuan yang pernah menjalani wajib militer di angkatan bersenjata Israel berbicara tentang pengalaman serupa.

Adalah Inbar Michelzon, seorang wanita Israel yang membuka tekanan dari dalam batinnya, setelah menjalani dua tahun wajib militer di Angkatan Pertahanan Israel (Israeli Defence Force atau IDF).

Satu kata yang tercoret di dinding Hebrew University of Jerusalem telah menggerakan hati Michelzon. Kata itu adalah 'occupation' (pendudukan).

"Saya merasa seperti seseorang yang telah membicarakan sesuatu yang tabu," kata Michelzon di sebuah kafe di Tel Aviv, seperti yang dikutip The Guardian, Minggu (22/8).

"Itu benar-benar mengejutkan saya. Ada sebuah grafiti yang berbunyi, 'akhiri pendudukan', dan saya merasa, OK, sekarang saya bisa berbicara tentang apa yang saya telah saya saksikan," sambung Michelzon.

Michelzon menjadi satu dari beberapa mantan tentara perempuan Israel yang telah berbicara blak-blakan tentang pengalaman militer mereka, sebuah gerakan yang kemudian membuat mereka dituduh pengkhianat dan tidak loyal.

Sulit dibayangkan betapa besar pengaruh dari pengakuan mereka, tetapi mereka telah memberikan gambaran alternatif dari apa yang sering digembar-gemborkan oleh IDF sebagai 'tentara yang paling bermoral di muka bumi'.

Keprihatinan terhadap budaya tentara Israel mulai meningkat sejak minggu lalu setelah sebuah foto di Facebook menggambarkan seorang tentara perempuan Israel berpose membelakangi tahanan Palestina yang duduk dengan tangan terikat dan mata ditutup.

Foto itu mengingatkan pada skandal Abu Ghraib di Irak. Tetapi, Eden Abergil, tentara perempuan di foto itu yang kini tidak aktif di militer, justru mengatakan tidak mengerti apa yang salah dari foto yang digambarkan sebagai 'buruk dan tidak berperasaan' oleh IDF.

Israel memang mengharuskan perempuan yang berusia 18 tahun untuk selama dua tahun mengikuti wajib militer. Pengalaman itu bisa menjadi sangat tidak manusiawi bagi sepuluh persen dari mereka yang bertugas di wilayah pendudukan Israel. Contohnya Michelzon.

"Saya meninggalkan militer sambil membawa bom yang terus berdetak di perut saya. Saya merasa telah melihat halaman belakang Israel. Saya melihat sesuatu yang tidak pernah dibicarakan orang, Itu hampir seperti saya telah mengetahui rahasia yang kotor dari sebuah negara dan saya harus membukanya," tegas Michelzon.

Michelzon yang kini berusia 29 tahun mulai menjalani wajin militer pada September 2000, tepat ketika intifada kedua pecah. "Saya bergabung dengan militer dengan pandangan yang idealis, saya sangat ingin berbakti untuk negara saya," Michelzon berkisah.

Ia ditempatkan di Erez, daerah perlintasan Israel dengan Jalur Gaza, di dalam ruangan kendali radio. "Sangat banyak ketegangan, banyak tembakan, dan bom bunuh diri. Sedikit demi sedikit saya memahami aturan main, Anda harus membuat orang Arab susah, itu adalah tugas utama, karena mereka adalah musuh," Michelzon meneruskan kisahnya.

Michelzon lalu bercerita tentang contoh kegiatan rutin di pos tempatnya berjaga, tentang seorang perempuan Palestina yang ingin menyebrang. Michelzon lalu melapor pada atasannya, meminta izin untuk membiarkan perempuan itu melintas.

Alih-alih memberi izin, atasannya malah menyuruhnya membuat perempuan itu menunggu selama berjam-jam. "Saya merasa kesepian dalam angkatan bersenjata. Saya tidak bisa berbicara tentang hal-hal yang saya pikir salah. Saya tidak memiliki pandangan yang kuat tetapi saya tidak merasa nyaman tentang pembicaraan itu, tentang tentara yang memukul orang Arab dan tertawa," Michelzon berbicara getir. "Saya kira semua orang normal dan hanya saya yang tidak. Saya merasa asing," tukas Michelzon.

Memasuki Juni 2002, di akhir masa tugasnya, Michelzon mengatakan ia merasa ingin lari dan kabur ke India. "Saya mengatasi masa-masa berat sedikit demi sedikit," ia kembali bertutur.

Ketika kembali melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, ia harus menjalani terapi selama dua tahun, masa ketika ia mulai berpikir untuk membuka semuanya.

Ia juga bergabung ke 'Breaking the Silence', sebuah organisasi beranggotakan mantan tentara yang mempublikasikan berbagai pengakuan dari mantan tentara tentang kehidupan di wilayah pendudukan untuk mendorong perdebatan tentang 'harga moral' dari pendudukan itu.

Michelzon memberikan bukti kepada kelompok itu dan dua tahun lalu bukti itu muncul dalam sebuah tayangan dokumenter berjudul, 'To See If I'm Smiling'.Film itu menceritakan pengalaman seorang perempuan muda yang bertugas di militer.

Film itu kemudian dikritik oleh banyak pihak. Kelompok 'kiri' fokus pada "hal-hal buruk yang kita lakukan dan bukan pada fakta bahwa kita ingin sebuah diskusi. Kami ingin menempatkan sebuah cermin dan mengatakan kepada publik Israel untuk menatap mata mereka sendiri."

"Mereka dari kelompok 'kanan' malah mengatakan, 'mengapa Anda melakukan ini pada rakyat Anda sendiri? Apakah Anda membenci Negara Anda sendiri? Tetapi saya melakukannya karena saya mencintai negara saya. Kami harus berjuang untuk mengatakan kami ingin berbicara tentang situasi politik," ucap Michelzon.

Sementara itu dampaknya psikologis pada para perempuan yang mengikuti wajib militer tidak terelakkan terutama mereka yang bertugas di kawasan pendudukan.

"Jika Anda ingin bertahan sebagai perempuan di angkatan bersenjata, Anda harus menjadi 'kelaki-lakian'. Tidak ada ruang untuk perasaan. Itu seperti persaingan untuk melihat siapa yang paling tangguh. Pada banyak kesempatan perempuan sering berusaha lebih agresif dari laki-laki," ungkap Michelzon.

Tidak hanya Michelzon, seorang perempuan mantan tentara yang bertugas di Hebron, sebuah kota di Tepi Barat, pada 2001 sampai 2002 juga punya kisah yang sama.

Dana Golan, bertugas di Hebron bersama 25 perempuan lainnya, menjadi bagian kecil dari 300 prajurit laki-laki. "Jika saya menunjukan kecemasan, itu akan dianggap sebagai kelemahan," aku Golan.

Perempuan berusia 27 tahun itu mengatakan masa paling menggoncangkan ketika berdinas di militer adalah ketika mereka melakukan razia senjata di perumahan Palestina.

Sebuah keluarga dibangunkan pada pukul dua dini hari oleh para tentara yang terus menggeledah rumah mereka. Tidak ada senjata yang ditemukan. Anak-anak yang masih kecil sangat ketakutan. "Saya pikir, apa yang akan saya rasakan jika saya menjadi anak berusia empat tahun itu? Bagaimana saya akan bertumbuh? Pada saat itu yang tampak bagi saya bahwa terkadang yang kami kerjakan hanya menimbulkan korban. Untuk jadi penjajah yang baik, kami harus menciptakan konflik," Golan mengenang kejadian itu.

Dalam peristiwa berbeda ia menyaksikan para tentara Israel mencuri dari toko elektronik Palestina. Ia mencoba melaporkannya tetapi ia mendapat jawaban menyakitkan. "Ada hal-hal yang tidak boleh saya campuri," keluh Golan.

Tentara Israel juga pernah mempermalukan orang-orang tua Palestina di jalanan. "Saya berandai-berandai bagaimana jika mereka adalah orang tua atau kakek nenek saya," Golan mengingat-ingat.

"Kami bertumbuh di tengah kepercayaan bahwa IDF adalah tentara yang paling bermoral di dunia. Siapa pun tahu setiap orang berdinas di angkatan bersenjata. Kini ketika saya berbicara tentang tindakan tidak bermoral, saya mungkin berbicara tentang saudari atau anak perempuan Anda. Mereka tidak mau mendengar," papar Golan.

IDF sendiri bangga bahwa 90 persen dari anggotanya terbuka untuk perempuan dan laki-laki. "Melayani sebuah unit angkatan bersenjata tempat Anda selalu berhubungan dengan orang yang mungkin saja mencelakai Anda sungguh tidak mudah, Anda harus tangguh," kata Kapten Arye Shalicar, juru bicara militer. "Itu bukan saja hal yang terjadi pada perempuan, berlaku untuk semua orang. Akhirnya, sebuah unit tempur adalah sebuah unit tempur. Kadang sesuatu terjadi dan tidak semua tindakan benar 100 persen," Shalicar melanjutkan.

Angkatan bersenjata menurutnya punya prosedur untuk melaporkan tindakan yang salah dan setiap tentara wajib mengikutinya.

Baik Michelzon dan Golan sama sekali tidak menyesal karena telah berbicara terbuka. "Selama dua tahun saya melihat orang menderita dan saya tidak melakukan apa-apa, itu sungguh menakutkan," kata Michelzon.

"Pada akhirnya, rasanya seperti angkatan bersenjata telah mengkhianati saya, mereka memanfaatkan saya. Saya tidak bisa mengenali diri saya sendiri," kesah Michelzon.

"Apa yang kami sebut melindungi negara kami ternyata adalah menghancurkan kehidupan," pungkas Michelzon.

Sumber : KOMPAS.com

Powered by Blogger